## lapisan bumi
Berdasarkan penyusunnya lapisan bumi terbagi atas litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
Litosfer adalah lapisan paling luar bumi (tebal kira-kira 100 km) dan terdiri dari kerak bumi dan bagian atas selubung. Litosfer memiliki kemampuan menahan beban permukaan yang luas misalkan gunungapi. Litosfer bersuhu dingin dan kaku.
Di bawah litosfer pada kedalaman kira-kira 700 km terdapat astenosfer. Astenosfer hampir berada dalam titik leburnya dan karena itu bersifat seperti fluida.
Astenosfer mengalir akibat tekanan yang terjadi sepanjang waktu. Lapisan berikutnya mesosfer.
Mesosfer lebih kaku dibandingkan astenosfer namun lebih kental dibandingkan litosfer. Mesosfer terdiri dari sebagian besar selubung hingga inti bumi.
Kerak bumi terdiri daripada dua lapisan :
bahagian atasnya terdiri daripada batu-batu granit yang membentuk benua-benua. Bahan-bahan logam utama yang terdapat di dalamnya ialah silika dan aluminium yang dinamakan sial
bahagian lapisan bawah terdiri daripada batu-batu basalt yang lebih tumpat dan membentuk dasar lautan. Bahan-bahan logam utama yang terdapat di dalamnya ialah silika, magnesium dan besi dinamakan sima.Ketumpatan bandinganya ialah 2.8 - 3.0
ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen. Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau rock cycle.
## lempeng tektonik ini jadi popular :
Alfred Wegener (1912) >> PANGAEA >> “CONTINENTAL DRIFT”
Arthur Holmes (1929) >> bergeraknya lempeng-lempeng ini akibat konveksi panas dimana kalo suatu benda dipanaskan maka densitasnya akan berkurang dan muncul ke permukaan sampai benda tersebut dingin dan tenggelam lagi. Perubahan panas dingin ini dipercaya dapat menghasilkan arus yang mampu menggerakkan lempeng-lempeng di bumi. Dia mengumpamakan konveksi panas ini seperti konveyor yang dengan berubahnya tekanan dapat memecah lempeng-lempeng tersebut.
Harry Hess dan R. Deitz (1960)>> bukti >> arus konveksi dari mantel bumi itu memang ada >> penemuan-penemuan seperti pematang tengan samudera di lantai samudera dan beberapa temuan anomali geomagnetic >> “SEA FLOOR SPREADING”
Di bawah lempeng-lempeng arus konveksi berada dan astenosphere (lapisan dalam dari lempeng) menjadi bagian yang terpanaskan oleh peluruhan radioaktif seperti Uranium, Thorium, dan Potasium. Bagian yang terpanaskan inilah yang menjadi sumber dari lava yang sering kita lihat di gunung berapi dan juga sumber dari material yang keluar di pematang tengah samudera dan membentuk lantai samudera yang baru. Magma ini terus keluar keatas di pematang tengah samudera dan menghasilkan aliran magma yang mengalir kedua arah berbeda dan menghasilkan kekuatan yang mampu membelah pematang tengah samudera. Pada saat lantai samudera tersebut terbelah, retakan terjadi di tengah pematang dan magma yang meleleh mampu keluar dan membentuk lantai samudera yang baru.
Kemudian lantai samudera tersebut bergerak menjauh dari pematang tengah samudera sampai dimana akhirnya bertemu dengan lempeng kontinen dan akan menyusup ke dalam karena berat jenisnya yang umumnya berkomposisi lebih berat dari berat jenis lempeng kontinen. Penyusupan lempeng samudera kedalam lempeng benua inilah yang menghasilkan zona subduksi atau penunjaman dan akhirnya lithosphere akan kembali menyusup ke bawah astenosphere dan terpanaskan lagi. Kejadian ini berlangsung secara terus-menerus. Wah ternyata bumi memang bergerak. Nah kalau memang bergerak, apa yang terjadi di daerah pertemuan lempeng tektonik?
Daerah pertemuan lempeng ini umumnya banyak menghasilkan gempa bumi dan kalo sumber gempa bumi ini ada di samudera maka besar kemungkinan terjadi tsunami.
Kesimpulan :
Jadi, hubungan termodinamika dengan proses yang terjadi di kerak bumi adalah proses-proses yang terjadi yang berkaitan/berhubungan yang terjadi di kerak bumi ini (yang meliputi arus konveksi, pergerakan lempeng samudra, gempa, tsunami, gunung, siklus batuan dll) berdasarkan hukul-hukum termodinamika (artinya : semua proses yang terjadi di kerak bumi karena adanya suhu dan tekanan yang tinggi serta memerlukan waktu yang sangat lama).
hubungnan antara termodinamika dengan panas bumi
Panas bumi adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Adanya sifat-sifat fisik batuan maupun fluida juga tekanan dan temperatur serta proses geologi yang terjadi pada daerah vulkanik atau zona-zona lempeng menyebabkan terjadinya berbagai jenis reservoir panasbumi. Reservoir panasbumi dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber panasnya, temperatur serta fasa fluida yang dihasilkan.
jenis reservoir panas bumi :
1. Berdasarkan Sistem Panas
hydrothermal system
geopressure system
hot dry rock system
magmatic system.
2. Berdasarkan Fasa Fluida
tergantung pada banyaknya uap yang dikandungnya atau kalau tidak terdapat uap air maka seberapa jauh sistem tersebut kekondisi pendidihan (boiling).
reservoir satu fasa yang meliputi:
- warm water (air hangat)
- hot water (air panas)
- superheated steam (uap panas lanjut),
reservoir dua fasa yang meliputi :
- liquid dominated system (sistem didominasi air)
- vapour dominated system (sistem didominasi uap).
Proses terbentuknya reservoir panas bumi
Kesimpulan :
Adanya proses perpindahan panas, tekanan yang tinggi yang terjadi di dalam bumi yang mampu memanaskan air yang terperangkap di dalam bumi.
Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_bumi
http://taman.blogsome.com/category/panas-bumi/